JEMARI BERDANSA | AinuoMZ

Aku tak ingat gambar ni dekat Tanger atau Tetouan. Bukan camera aku jugak. Tumpang Iphone junior. Kredit: Aimy Marrakech Hai ombak yang bergelora, Bilakah akan kau berhenti menghempas pantai? Hai badai yang kencang, Bilakah akan kau berhenti menggegar bumi? Sedangkan tadinya, Pantai bersih ditemani bayu tenang, Sedangkan sebelum itu, Bumi aman siang malam damai bergantian; Datangmu tidak diundang, Dosa apakah tangan-tangan manusia menumpang? Hingga tak menahan amarahmu menghentam, Walau bersisa puing-puing menjadi debu habuk, Tapi berangmu masih galak menghancur alam. ---------- 6.50 pm | Sabtu 26 Oktober 2019 Rumah Konoha Casabalanca, Morocco P/S: Act, aku tulis puisi ni sebab belakangan ni kerap sangat anxiety ni datang. Tiba2 jha dia mai. Penat jha sebab jantung berdegup laju sangat, sesak nafas lagi dan kepala aku berpusing2.  Thinking of death? Dont ask, for sure! Hah! This feeling is too much. It's torturing deep inside me. I am tired, I want t

Credit photo: Google Image Aku itu hanya Arakan kabus awan Melindungi wajah mulusmu Di bawah terik mentari Perhatianmu memuja Matamu bewarna Bibirmu terbuka manis Setiap kali sinar panas itu Menyimbahi harimu Aku kabus beralun Melimpasi langitmu Kau memandangku Kepulan asap memintas Yang mencantikkan Sinar pujaan hatimu Untukmu dia segalanya Aku hanya persinggahan Untuk kau pandangnya Lebih indah di matamu Atau untukmu berlindung Saat sengatnya merentung Jasadmu yang menawan ----------- 2:19 a.m | Ahad 20 Oktober 2019 Rumah Konoha Casablanca, Morocco  Inspirasi dari Comic Yu Xue Shang Hou - Chapter 75