Puisi: Tempayan
Credit Image: Google Dagu dongak memandang langit Jasad nol bertebaran roh dan fikir Pura-pura tidak peduli rancak di pelantar Laki-laki si muda tua bagai serati Bisik-bisik di anjung seolah tak terganggu Para suri simpuh dan sila; sopan Tangan bekerja mulut bekerja Zaman tiada wayar, ada wayar dan tanpanya; Dengan suara tiada suara; Pena berjalan, tap tap papan kekunci Azali mereka begitu alaminya Mahu berkata bercerita Peduli apa; betul-betul atau tipu-tipu Berdalih pula; cuma gurau kasar - Eh! Berkerut dahi, telinga tercacak; terdengar Fitnah busuk makin melimpah di bibir Tidak tertahan apatah mahu menahan Bebas sekali ha ha ha seronok tertawakan Lupa ingatan agaknya Yang dicerita bukan aib sang lembu Tahun 2020 hanya jari bilangnya Mencelik dan mendidik menjadi intelek Memupuk insan banyak buku dibaca Aduhai sedih, Resmi padi tak berbuah rupanya Tak hairan lalang makin menjulang tumbuhnya Aku tahu mereka tahu Kalau angin fitnah menyerang yang d...