Puisi: Kembali
Credit Image: Google Sejuk malam menggigit Bertebar mimpi menyelimut Bayu memanggil laksanakan rindu Meninggalkan selimut panas Dingin embun membasahi tubuh Dua per tiga kelam mulakan detik Hembusan bisikan takbir bergema Alunan kalam Ilahi bersuara Saat penyerahan yang seluruh Isi dunia tiada nilai Rasa terselindung di cerah mentari Dicurahkan rahsia hati, pada Selindung balik gelap rembulan Mutiara bercucuran tidak terasa Aduan anak kecil berteriak Dosanya jangan dirotan azab Salahnya jangan ditinggal sesat Merayu dipimpin jemari kerdil Tiada hijab kebenaran diikut Salah sentiasa tahu dihindar Melekat dahi berbekas pasir Esakan masih berbunyi Rengekan rindu disampai terus Agar tidak tumbuh besar sang bayi Sifatnya insan diampun Tuhan Hingga hari disingkap hijab Al Izzah Manis nikmat kalahnya madu Pekikan hati bermunajat Hati terpasak tak terpesong Masa bodoh Tuhan ditinggalkan Bagai neraka ciptaan tangan Melecur rentung ditambah kay