Puisi - Pembesar Suara

Iftar di Masjid Hassan II
Rabu|Ramadhan241440


i
Suara berkumandang memecah langit
Daguku mendongak ke puncak menara masjid
Aku bertanya pada alat membesarkan suara
Sejauh mana ikhlasmu mengundang manusia

Tapi isi bangunan menara tinggi
Masih tetap sayu menunggu kunjungan
Dinding-dinding gah dengan ukiran dibangga
Cuma alasan untuk yang hadir dari kejauhan
Sejarahnya dibaca dan diangguk menarik
Cukup masa lapangan kembali kosong

Sedangkan satu ketika dahulu
Bantuan teknologi tidak diperlukan
Hanya perlu kaki memanjat tinggi
Lalu suara Sang Bilal lebih lantang mengundang
Berbondong-bondong hadirnya yang beriman
Bukan hanya Jumaat tapi 5 waktu  setiap hari

Namun ku tahu bukan salah alatan yang semakin moden
Tapi hati insani itu semakin dipenuhi rasa cinta dunia


ii
Hadirnya Ramadhan menyalakan ruang sepi
Kesunyian dilimpahi insan yang mampir berikhtikaf
Pagi menjelang malam tadarus kerap kali diperdengar
Insan yang sibuk mencari ruang mengejar pahala berjemaah
Hingga membilang masjid untuk meninggalkan jejak
Semakin meriah langit malam kala 10 terakhir

Hati hiba mohon tiada penghujung bulan barokah
Kerana terkadang hati ini lebih tahu
Perginya Ramadhan pergi juga amalan yang banyak
Kembali menjadi diri sebelum hadirnya dia
Wa nauzubillah, kuatkanlah hati-hati untuk beristiqamah
Menjadi insan Rabbani hanya untuk-Nya


#jelajahmasjidpmmm
#ramadhan1440h
#jomkemasjid
#pmmm1920

-----------------------------

Sekian

Pagi Rabu
30 May 2019
Teratak Qaisara
Sale, Morocco



Terima kasih | Jangan lupa komen :D


Jaga Diri! Jaga Iman! Jaga Solat! Jaga Hati! Jaga Mata!


Salam Sayang | AinuoMZ

Comments

Popular posts from this blog

Review Novel - Maia, Tiada Rahsia Tersembunyi

Puisi: Lebah dan Semut

Ye Fei Ye